Pengertian Terapi
Psikoanalisis
Adalah
teknik atau metoda pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali
permasalahan dan pengalaman yang direpresnya selama masa kecil serta
memunculkan dorongan-dorongan yang tidak disadarinya selama ini.
Tujuan dari
terapi ini adalah untuk mengubah kesadaran individu, sehingga segala sumber
permasalahan yang ada didalam diri individu yang semulanya tidak sadar menjadi
sadar, serta memperkuat ego individu untuk dapat menghadapi kehidupan yang
realita.
Didalam
terapi psikoanalisis ini sangat dibutuhkan sifat dari terapeutik, maksudnya
adalah adanya hubungan interpersonal dan kerja sama yang professional antara
terapis dan klien, terapis harus bisa menjaga hubungan ini agar klien dapat
merasakan kenyamanan, ketenangan dan bisa rileks menceritakan permasalahan
serta tujuannya untuk menemui terapis. Karena focus utama dalam proses terapi
ini adalah menggali seluruh informasi permasalahan dan menganalisis setiap
kata-kata yang diungkapkan oleh klien.
Beberapa alasan mengapa tujuan
utama dari terapi ini adalah penyadaran individu, yakni :
1. Bila individu menyadari
konflik intrapsikisnya atau permasalahan yang ada dalam dirinya, maka individu
tidak perlu lagi banyak mengeluarkan energi psikisnya melakukan defence
mechanism.
2. Penyadaran memungkinkan untuk
membentuk kembali struktur kepribadian yang selama ini terpisah, maksudnya
adalah adanya konfilk antara id, ego, superego yang selama ini tidak berjalan
dengan baik. Proses penyadaran dalam terapi ini mengajak individu untuk
mengenali kembali dan menerima bagian-bagian diri yang selama ini ditolak,
diserang, dan diproyeksikan terhadap orang lain. Setelah itu semua disadari,
kemungkinan secara bertahap bagian-bagian dari kepribadian individu akan
kembali kokoh.
3. Penyadaran juga memulihkan
kembali hubungan antara dunia internal dan realita eksternal, sehingga individu
dapat memandang dunia secara nyata.
Konsep-konsep terapi
Psikoanalisis
Anxiety/Kecemasan
· Anxiety
realita
Adalah rasa takut akan bahaya
dari dunia luar dimana individu tidak dapat menerima kenyataan.
· Anxiety
neurotic
Adalah rasa takut yang muncul
ketika insting tidak dapat dikendalikan dan menyebabkan seseorang melakukan
sesuatu yang nantinya akan mendapat hukuman
· Anxiety
moral
Adalah rasa takut yang muncul
pada orang-orang yang memilki superego yang tinggi, orang-orang dengan
perkembangan moral yang baik akan merasa berdosa ketika merka melakukan suatu
hal yang bertentangan dengaan nilai moral.
Defence Mekanism
Suatu bentuk
perilaku atau cara yang dilakukan individu dalam mengalihkan dan mengurangi
ancaman atau kecemasannya dengan cara tertentu.
System kerja defence mekanisme
tergantung pada tingkat perkembangan dan derajat kecemasan yang dialami
individu
Ego defence mekanisme
mempunyai 2 karakteristik :
1. Sifatnya menolak realita atau
memputarbalikan realita
2. Beroperasi pada alam bawah
sadar
Defence
mekanisme bukanlah sebuah patologis atau gangguan, melainkan sebuah
perilaku normal yang dapat digunakan individu untuk mengurangi kecemasan yang
dialami, namun apabila ego defence mekanisme terlalu sering dilakukan maka akan
mengalami gangguan.
Macam-macam bentuk Defence
Mekanisme
1. Proyeksi : merupakan
suatu perbuatan untuk mengurangi kecemasan/ frustasi dengan cara melampiaskan
keluar sentimen-sentimen dan dorongan-dorongan keluar dalam dirinya.
2. Represi : merupakan
suatu perbuatan untuk mengurangi kecemasan/frustasi dengan cara menekan kembali
keinginannya.
3. Regresi : merupakan
suatu mekanisme dengan kembali ke masa-masa perkembangan yang telah dilewati
sebelumnya, ketika seseorang menghadapi kesulitan/ kecemasan perilaku yang
muncul adalah kekanak-kanakan atau mundur seperti masa lalu saat mengalami
kenyamanan.
4. Rasionalisasi :
merupakan mekanisme pertahanan diri untuk mengurangi kecemasan/frustasi
dengan cara memberikan alasan-alasan yang bersifat rasional , atau mencoba memaafkan diri sendiri dan kesalahan.
5. Reaksi formasi :
perbuatan untuk mengurangi kecemasan/frustasi dengan melakukan perbuatan
sebaliknya atau berlawanan dengan kondisi saat mengalami stress/dalam masalah,
misalnya perasaan benci diganti dengan perasaan cinta.
6. Sublimasi : adalah
perbuatan untuk mengurangi kecemasan/frustasi dengan cara melakukan perbuatan
yang bersifat positif ataupun melakukan perbuatan sosial.
7. Displacement :
merupakan perbuatan untuk mengurangi kecemasan/frustasi dengan mengalihkan ke
perbuatan negatif.
Pandangan
tentang sifat manusia
· pandangan freud
tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic (tidak mampu
memahami dan mengontrol), kepribadian terbentuk pada pengalaman masa lalu dan
dipengaruhi oleh lingkungan.
Kesadaran
& ketidaksadaran
· konsep
ketidaksadaran
Ø mimpi-mimpi → merupakan representative simbolik dari kebutuhan-kebutuhan,
hasrat-hasrat konflik
Ø salah ucap / lupa → terhadap nama yang dikenal
Ø sugesti pascahipnotik
Ø informasi yg berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
Ø informasi yg berasal dari teknik proyektif
Struktur Kepribadian
· Id
Id (berkembang sejak lahir hingga usia dua tahun) merupakan lapisan psikis
yang paling dasar di mana cinta dan kematian berkuasa. Id bersifat primitif,
tidak terkendali, dan emosional: “sebuah dunia yang tidak logis”. Naluri bawaan
seperti seks, agresif, dan keinginan-keinginan yang direpresi berada di sini.
Prinsip kesenangan mendominasi bagian ini sedangkan ruang, waktu, beserta
logika yang berkenaan dengan hukum kontradiksi tidak berlaku. Dalam Id energi
dipergunakan untuk memuaskan naluri melalui tindakan refleksi dan pemuasan
keinginan segera. (jurnal “Mengkaji
Lucia Hartini Dan Lukisannya Dari Perspektif Psikoanalisis)
Id
adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
· Ego
Ego (berkembang sejak berusia dua tahun) beraktivitas
di semua lapisan; bersifat sadar manakala melakukan aktivitas sadar seperti
persepsi lahiriah, persepsi batiniah, dan proses-proses intelektual; berlaku
prasadar saat melakukan fungsi ingatan; dan aktivitas tak sadar Ego dijalankan
dengan mekanisme pertahanan (defence mechanisms). Mekanisme pertahanan
diri dapat dilakukan dengan cara sublimasi (misalnya mengatasi stres dengan
melukis atau olah raga), represi, regresi, fiksasi, identifikasi, proyeksi,
penolakan, dan pengalihan (displacement). Mempertahankan keutuhan
kepribadian dan adaptasi dengan lingkungan melalui prinsip realitas adalah
peran utama Ego. (jurnal “Mengkaji Lucia Hartini Dan Lukisannya Dari
Perspektif Psikoanalisis)
· Superego
Superego (berkembang saat berusia tiga tahun dan dipengaruhi orang tua)
dibentuk melalui internalisasi larangan atau perintah yang berasal dari luar
hingga menjadi sesuatu yang menjadi milik subjek sendiri. Aktivitas Superego
sebagai dasar hati nurani saat menyatakan diri dalam konflik dengan Ego yang
dirasakan dalam emosi seperti rasa bersalah, menyesal, dan sebagainya. Termasuk
di sini observasi diri, kritik diri inhibisi. Jika Superego mempertimbangkan
orang lain, maka Id dan Ego bersifat egois. Konsekuensi teori ini terhadap
psikoanalisis adalah konflik tidak lagi dianalisis sebagai pertentangan
antarnaluri, melainkan pertahanan Ego terhadap dorongan naluriah. (jurnal “Mengkaji Lucia Hartini Dan
Lukisannya Dari Perspektif Psikoanalisis)
PROSES TERAPEUTIK
Tujuan terapi Psikoanalisis
· Membentuk
kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak
disadari didalam diri klien
· Focus pada
upaya mengalami kembali pengalaman masa kanak-kanak
Fungsi & peran Terapis
· Terapis /
analis membiarkan dirinya anonym serta hanya berbagi sedikit perasaan &
pengalaman sehingga klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis
· Peran
terapis
Ø Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam
melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis
Ø Membangun hububungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar &
menafsirkan
Ø Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien
Ø Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan & pertentangan-pertentangan pada
cerita klien
Pengalaman klien dalam terapi
· Bersedia
melibatkan diri kedalam proses terapi yang intensif & berjangka
panjang
· Mengembangkan
hubungan dengan analis / terapis
· Mengalami
krisis treatment
· Memperoleh
pemahaman atas masa lampau klien yang tak disadari
· Mengembangkan
resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri
sendiri
· Mengembangkan
suatu hubungan transferensi yang tersingkap
· Memperdalam
terapi
· Menangani
resistensi-resistensi & masalah yang terungkap
· Mengakhiri
terapi
Hubungan terapis & klien
· Hubungan
dikonseptualkan dalam proses tranferensi yang menjadi inti Terapi Psikoanalisis
· Transferensi
mendorong klien untuk mengalamatkan pada terapis “ urusan yang belum
selesai” yang terdapat dalam hubungan klien dimasa lalu dengan orang yang
berpengaruh
· Sejumlah
perasaan klien timbul dari konflik-konflik seperti percaya lawan tak percaya,
cinta lawan benci
· Transferensi
terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yang menyangkut
cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
· Jika analis
mengembangkan pandangan yang tidak selaras yang berasal dari konflik-konflik sendiri, maka akan
terjadi kontra transferensi
Ø Bentuk kontratransferensi
→ perasaan tidak suka /
keterikatan & keterlibatan yang berlebihan
Ø Kontratransferensi dapat mengganggu kemajuan terapi
Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis
Kelebihan
·
Terapi ini
memiliki dasar teori yang kuat.
· Dengan terapi ini terapis bisa lebih
mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman
masa lalu pada diri klien.
· Terapi ini bisa membuat klien
mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Kekurangan
· Waktu yang dibutuhkan dalam terapi
terlalu panjang
· Memakan banyak biaya bagi klien
· Karena waktunya lama, bisa membuat
klien menjadi jenuh
· Diperlukan terapis yang benar-benar
terlatih untuk melakukan terapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar